Selasa, 27 Agustus 2013

Jatisawit





Desa Jatisawit terletak didataran rendah daerah Indramayu yang tergolong dalam daerah agraris. Jarak Ketinggian dari Permukaan Laut  yaitu 500 M dengan luas areal desa            278.130 Ha dibagi atas luas tanah sawah : 219.560 Ha dan luas tanah darat : 58.770 Ha. Desa jatisawit dengan luas demikian terdiri atas 4 RW (Rukun Warga) dan 16 RT (RW 1: RT.01, RT.02, RT.03, dan RT.04. RW.02: RT.05, RT.06, RT.07 dan RT.08. RW.03: RT.09, RT.10, RT.11 dan RT. 12. RW.04: RT.13, RT.14, RT.15  dan RT.16) .
Penduduk desa Jatisawit berjumlah sekitar 3.836 Jiwa tediri atas 1.897 laki-laki dan 1.939 penduduk perempuan dengan jumlah kepala keluarga yaitu 1093 Kepala Keluarga.  Desa Sukaperna memiliki batas wilayah administrative sebagai berikut :
Sebelah Utara                                      : Desa Jatisawit Lor
Sebelah Selatan                                   : Desa Pawidean
Sebelah Timur                                     : Desa Sliyeg
Sebelah Barat                                      : Desa Lohbener
Secara geografis, sama halnya dengan desa-desa di Indramayu lainnya desa Jatisawit memiliki suhu udara yang cukup tinggi mencapai 30O C.
 
FORMAT PENDATAAN MASJID
1.      IDENTITAS MASJID
a.       Nama Masjid         : Masjid Jami’ Nurul Muhtadien
b.   Alamat                    : Jl. Raya Jtisawit Blok Kuwod RT. 01 / RW. 01 Jatibarang – Indramayu
c.       Luas Tanah            : 2.816 m
d.      Luas Bangunan     :  700 m
e.       Status Tanah         : Wakaf          
f.       Tahun Berdiri        : -
g.      Renovasi Terakhir : Tahun . . . .
h.      Daya Tampung      : 700 orang

2.      Susunan Pengurus
a.       Ketua                    : Affandi Simon, S.Ag
b.      Wakil Ketua          :
c.       Sekretaris              : Drs. Rasgan
d.      Bendahara             : H. Suryadi, S.Ag
e.       Seksi-seksi
-          Khutbah                      : 1. Affandi Simon, S.Ag
: 2. Ustad Bakhrudin
: 3. Ustad Suryadi, S.Ag
-          Muadzin                      : 1. Ustad Warsidi
: 2. Abdul Rasyid
: 3. Ustad Karsida
: 4. Ustad Tabroni
-          Majlis Ta’lim               : 1. Ustad Zaeni
: 2. H. Moh. Yususf Syamhudi
: 3. Ustad Sohib
: 4. Ny. Fathimah, BA.
: 5. Ustad Karyono
-          Imam                           : 1. H. Junaedi Fatawi
: 2. Ustad Sohib
: 3. H. Moh. Yusuf Syamhudi
-          Sarana                         : 1. Tukyanto
: 2. Karnadi
: 3. Kasdur
: 4. Sarbini
: 5. Mastaka
-          K 3                              : 1. Basir
: 2. Wardi
-          Humas                         : 1. Khaeroni
: 2. Wardi
: 3. Winanto
-          Remaja Masjid            : 1. Amar Sutarman
: 2. Ustad Bakhruin
: 3. Suprapto
: 4. Sutano
: 5. Yaman
: 6. Casniti
3.      Kyai/Tokoh dituakan  : H. Moh. Yusuf Syamhudi
4.      Jumlah Perangkat Keagamaan
Imam                           : 3 orang
Muadzin                      : 4 orang
Ustadz                         :
Ustadzah                     :
Hafidz                         :
Al-Qur’an                    :
5.      Unit Lembaga dan Unit Usaha
a.       Bidang Pendidikan           : PAUD / SD / SMP / SMK
b.      Bidang kesehatan              : Posyandu
c.       Bidang Ekonomi               : Toko
6.      Kegiatan Rutin
a.       Harian                               :
b.      Mingguan                          : Majlis Ta’lim
c.       Bulanan                             :
d.      Tahunan                            :






















Minggu, 18 Agustus 2013

Embun membasahi

Kepo (pengen tau..) kenapa saat pagi hari direrumputan terdapat titik air, terus saat digelas kita yang didalemnya air dingin, dinding dinding gelas muncul air, jawabannya adalah.....
Yups, titik-titik air itu disebut dengan embun.
Mengembun adalah proses fisika dimana air dalam wujud gas
melepaskan panasnya sehingga menjadi zat cair. Di siang hari
benda-benda menyerap panas dari matahari. Udara yang
panas ini akan menahan uap air. Sedangkan di malam hari benda-benda kehilangan panas. Udara yang lebih
dingin tidak dapat menahan uap air sebanyak udara yang lebih hangat. Kelebihan uap air itu kemudian
berubah menjadi embun dan melekat di atas benda-benda yang dilewatinya.
Embun terbentuk dengan baik pada malam hari yang cerah dan tenang. Ketika angin bertiup, udara tidak
cukup waktu untuk bersentuhan dengan benda-benda dingin. Embun menguap ketika matahari bersinar.
Matahari memanaskan tanah dan kembali menghangatkan udara. Udara yang lebih hangat dapat menahan
uap air lebih banyak, dan embun menguap ke dalam udara ini.
Bila embun yang terbentuk kemudian membeku, maka hal ini disebut sebagai embun beku atau embun putih.
Embun beku adalah sebuah pola dari kristal-kristal es yang terbentuk dari uap air di atas rumput, daun, dan
benda-benda lainnya yang berada di dekat tanah. Embun beku terbentuk terutama pada malam yang dingin
dan tak berawan ketika suhu udara turun di bawah 0 derajat Celcius yakni suhu titik beku air.
Sumber :berbagai narasumber